GuruPendidikan.Com – Maltosa merupakan jenis gula sederhana disakarida yang dihasilkan dari proses pemecahan amulim atau pati oleh enzim amilase. Maltosa juga disebut dengan gula gandung, C12H22O11, disakarida yang berisi dua molekul glukosa gula sederhana. Maltosa dihasilkan oleh hidrolis pati oleh enzim amilase, misalnya biji berkecambah “seperti jelai” dan dengan pemecah pati dan glikogen selama dalam proses pencernaan.
Maltosa digunakan dalam pembuatan bir, minuman ringan dan makanan. Titik lebur 102 derjat hingga 103 derajat celsius. Maltosa memiliki kemampuan untuk mereduksi larutan Fehling, karena aldehida bebasnya. Gugus aldehid dioksidasi memberikan hasil yang positif, yang berarti bahwa maltosa merupakan gula pereduksi, maltosa ini memiliki rasa manis.
Definisi Maltosa
Maltosa ialah biomelekul yang memiliki gugus karbohidrat di dalamnya yang dibagi ke dalam tiga kelompok yang dibagi menjadi unsur penting; karbohidrat, lemak dan protein. Karbohidrat yang disusun oleh O, H, C dan didefinisikan sebagai aldehida polihidroksi keton atau polihidroksi.
Hal ini umumnya dibagi menjado monosakarida, oligosakarida dan polisakarida tergantung pada jumlah residu. Maltosa merupakan disakrida yang dibentuk oleh penyatuan dua unit glukosa “monosakarida” yang keduanya diklasifikasikan sebagai heksosa karena masing-masing terdiri dari enam karbon.
Sifat-Sifat Maltosa
Untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai maltosa, nah berikut beberapa sifat yang dimilikinya yaitu:
- Larut dalam air.
- Termasuk dalam jenis gula pereduksi.
- Rasa manisnya tidak terlalu kuat.
Maltosa ini merupakan salah satu dari jenis disakarida, ada jenis disakarida lainnya yang dapat kita ketahui yakni latosa dan sukrosa. Yang ektiga jenis disakarida ini memiliki sifat manisa namun karakteristik ketiganya berbeda. Maltosa dapat diubah menjadi alkohol gula. Untuk fungsi dari alkohol gula yang juga sering disebut maltilol ini biasanya digunakan sebagai pemanis buatan beberapa produk makanan tertentu seperti sirup atapun permen.
Maltilol yang kita konsumsi dari makanan dapat diserap oleh tubuh namun secara perlahan dan hanya sekitar 50% sampai 60% saja yang akan terserap sedangkan sisanya akan tereksresi. Sukrosa pun sama halnya maltosa sering digunakan sebagai pemanis makanan. Ia memiliki rasa manis yang lebih kuat dan sangat aman untuk dikonsumsi.
Dan sedangkan untuk laktosa yang memiliki nama lain gula susu, ia dapat kita temukan pada susu dan wahey. Untuk dapat dicerna tubuh kita membutuhkan enzim laktase. Namun masalahnya beberapa orang memiliki intoleransi laktosa yang dimana enzim laktase dalam tubuh mereka sedikit dan tidak cukup untuk dapat mencerna laktosa. Sering kita melihat bayi atau beberapa orang yang alergi susu sapi karena kandungan laktosanya. Bila dipaksakan untuk dapat dikonsumsi makan akan timbul beberapa gejala seperti diare, muntah dan lain-lainnya.
Maltosa bisa dengan mudah kita temukan pada beberapa jenis makanan tertentu yang sudah tidak asing lagi. Mereka ialah selai, ekstrim, cokelat, permen, roti serta permen karet. Disakarida termasuk maltosa memang dapat membantu memenuhi labutuhan glukosa dalam tubuh. Namun seperti yang telah disebutkan diatas bahwa maltosa hanya dapat diserap oleh tubuh yakni 50% hingga 60% saja, sehingga asupannya tentu harus dibatasi.
Selain terdapat pada produk makanan olahan, yang sebenarnya ada sumber makanan alami yang kita cerna dapat menghasilkan maltosa dalam tubuh selama dalam proses pencernaan seperti buah-buahan, seral, jagung, kentang, biji-bijian serta beberapa jenis sayuran. Maka sebenarnya kebutuhan akan maltosa bisa di dapat dari sumber makanan yang lebih sehat dan alami.
Demikianlah pembahasan mengenai Definisi Maltosa Beserta Sifat-Sifatnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga: