Pengertian Morfem
Pengertian morfem dalam bahasa Indonesia– Morfem merupakan unit terkecil dari tata bahasa yang memiliki arti. Morfem tidak dapat dibagi menjadi bentuk yang lebih kecil dari bahasa lagi. Dalam tata bahasa Inggris, morfem berfungsi untuk membedakan bentuk jamak (plural), mengatakan masa lalu (past tense), dan sebagainya. Grammar tradisional tidak mengakui konsep atau morfem jangka, morfem karena unit tidak dalam sintaks, dan tidak semua morfem memiliki makna filosofis.
Penulisan Morfem
Dalam penulisan morfologi, sebuah morfem biasanya dilambangkan dengan mengapitnya di antara kurung kurawal. Berikut ini adalah contohnya.

Morf dan Alomorf
Morph morfem adalah bentuk terkecil dari status tidak diketahui dalam kaitannya dengan morfem keanggotaan. Sementara alomorf sudah dikenal untuk membentuk Status morfem. Misalnya dalam bentuk {} dia menggali. Form {} ketika ia morfemnya status tidak diketahui disebut morph, tapi setelah terungkap bahwa statusnya sebagai distributor terhadap berkonsonan fonem / g / kemudian berubah disebut alomorf.
Identifikasi Morfem
Untuk morfem diperlukan untuk mengidentifikasi bentuk kata-kata dengan unit perbandingan membentuk kata-kata yang berbeda. Sebuah kata dapat dikatakan morfem jika ia bisa hadir bentuk yang kurang unit diulang dalam bentuk lain. Perhatikan contoh berikut:
Form [baik] dari contoh di atas dapat dibagi sebagai unit terpisah dan memiliki arti yang sama, yang menyatakan tingkat atau derajat. Jadi bentuk untuk contoh di atas adalah morfem, karena itu adalah bentuk terkecil berulang dan memiliki arti yang sama.
Sekarang perhatikan bentuk ke pada daftar berikut:
Formulir untuk contoh di atas juga dapat tersegmentasi sebagai morfem, karena memiliki unit sendiri dan memiliki arti yang sama, yaitu keadaan arah dan tujuan.
Namun, bentuknya tidak sama untuk tingkat pertama dan bentuk untuk contoh kedua. Kedua adalah dua morfem yang berbeda, meskipun bentuk yang sama. Ini menyimpulkan bahwa, dalam pengertian umum dan kesamaan atau identitas bentuk merupakan ciri khas dari morfem tersebut.
Sekarang perhatikan contoh selanjutnya:
Dari daftar yang terdapat bentuk yang sama yang dapat tersegmentasi dari unsur-unsur lain, yaitu dalam bentuk hidup dan mati. Bentuk kehidupan dan kematian adalah morfem sebagai bentuk yang sama dan makna. Untuk menentukan bentuk adalah morfem, perlu untuk mengetahui arti dari yang pertama. Perhatikan contoh berikut:
Form “lantar” meskipun ada yang berulang dalam bentuk ditinggalkan, diabaikan, dan karena tidak ada morfem karena tidak ada artinya. Meninggalkan para pengungsi masih memiliki hubungan, namun bentuk pengabaian dan diabaikan tidak ada hubungannya dengan alasan.
Klasifikasi Morfem
Morfem dalam bahasa apapun dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain, kebebasan, keutuhan dan makna. Berikut adalah klasifikasi morfem:
Morfem Bebas dan Morfem Terikat
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri dalam substitusi kalimat morfem tunggal tanpa yang lain. Misalnya, misalnya, membentuk rumah, pakan, rumah, dan bagus. Morfem dapat berdiri sendiri dan dapat digunakan tanpa harus terlebih dahulu menggabungkannya dengan morfem lain. Sebaliknya, morfem adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu terikat dengan morfem lain. Contohnya adalah bentuk pertempuran, berhenti, gaul, menyebar, bentuk, umur dan panggang. Morfem tidak dapat muncul dalam substitusi tanpa terlebih dahulu mengalami proses morfologi, seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.
Morfem Utuh dan Morfem Terbagi
Seluruh morfem morfem terdiri dari satu kesatuan. Misalnya {meja}, {kursi}, {kecil}, {} laut, dan {} pena. Sementara morfem dibagi morfem terdiri dari dua bagian yang terpisah. Contohnya adalah kata yang memiliki seluruh morfem terpadu, yaitu {a} dan {satu yang terbagi morfem / th}. Contoh lain adalah kata tindakan, terdiri dari morfem tunggal utuh {} dibuat dan morfem terbagi {PER / an}.
Segmental dan suprasegmental morfem morfem
Morfem segmental adalah morfem yang berwujud suara dan dibentuk oleh fonem segmental, seperti morfem {lihat}, {adalah}, {sikat}, dan {} udara. Sedangkan morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur suprasegmental, seperti stres, nada, durasi, dan sebagainya. Misalnya morfem suprasegmental yang terkandung dalam bahasa Ngbaka di utara Kongo, Afrika.
Setiap kata kerja selalu didampingi oleh pemandu dalam bentuk nada Dalam bahasa Ngbaka untuk mengungkapkan frasa yang digunakan hari ini untuk nada bawah simbol (‘), kalimat terakhir menggunakan nada datar saat ini (ˉ), kalimat kemudian Waktu menggunakan nada atas dan ke bawah (), dan gunakan Nada frase imperatf (‘) meningkat. Bahasa memiliki morfem suprasegmental dari yang Burma, China, dan Thailand. Sementara itu, Indonesia tidak memiliki suprasegmental morfem.
Morfem Beralomorf Zero
Morfem beralomorf nol (simbol bentuk Ø) adalah morfem yang salah alomorfnya segmental tidak berwujud dan suara suprasegmental, melainkan dalam bentuk “kekosongan”. Beralomorf nol morfem adalah penanda jamak morfem dalam bahasa Inggris dan tidak berlaku untuk Indonesia.
Morfem bermakna dan morfem Tidak Bermakna leksikal leksikal
Berarti morfem leksikal adalah morfem yang memiliki arti sendiri tanpa perlu melanjutkan dengan morfem lain. Morfem makna leksikal dan jumlah tak terbatas yang sangat produktif. Misalnya, {kuda}, {pergi}, {lari}, {makan} dan {merah}.
Morfem seperti ini sendiri sudah dapat digunakan secara bebas. Meskipun tidak ada morfem leksikal bermakna adalah morfem yang tidak memiliki arti apapun dalam dirinya sendiri. Morfem baru memiliki makna bila dikombinasikan dengan morfem lain dalam morfologi proses. Termasuk morfem leksikal tidak morfem bermakna seperti afiks, {ber-}, {dia}, dan {ter}.
Demikian Penjelasan Tentang 27 Pengertian Morfem Dalam Bahasa Indonesia Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Pembaca Setia GuruPendidikan.Com 😀