GuruPendidikan.Com – Untuk hal ini dalam pembudidayaan pada tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman musiman denga masa budidaya antara 3 hingga 4 bulan saja, maka ada dua syarat utama dalam budidaya tanaman jagung. Nah berikut ini syarat budidaya tanaman jagung, untuk lebih jelasnya simak saja ulasan dibawah ini.
Syarat Tumbuh
Walaupun diketahui bahwa sejumlah ras tanaman jagung mampu beradaptasi dengan suhu rendah dan kawasan tinggi, jagung ialah tanaman yang paling baik apabila dibudidayakan di dataran rendah dengan suhu hangat dan cahaya matahari penuh. Perkecambahan tanaman jagung justru akan terhenti pada suhu dibawah 10 derajat celcius. Untuk kebutuhan air tanaman jagung ialah rata-rata, namun kekurangan air pada masa awal tumbuh, masa pembungaan dan masa pengisian biji akan berakibat pada penurunan hasil panen jagung yang drastis.
Tanaman jagung bisa tumbuh pada berbagai tipe tanah, asalkan ketersediaan air dan hara tercukupi dan akar mampu tumbuh dengan baik. Perakaran tanaman jagung tidak dalam, yang sehingga lapis olah tidak boleh terlalu keras. Yang kebutuhan hara jagung tinggi, terutama terhadao nitrogen dan fosfor.
Untuk hal ini tanaman jagung menyukai tanah dengan kemasan netral “pH 5-6,5”, Penanaman jagung di tanah masam, seperti gambut dan podsolik merah kuning “PMK”, memerlukan pengapuran, pengatusan “drainasi” yang baik serta kultivar yang toleran terlebih dahulu. Yang dalam pengolahan lahan untuk persiapan penanaman jagung biasanya mencakup pembajakan, perataan, pembuatan parit atusan, serta pengapuran “pada tanah masam”, sebelum ditanam, lahan perlu di irigasi terlebih dahulu.
Syarat Cara Bercocok Tanam Jagung
Dalam hal ini jagung memerlukan cahaya matahari langsung untuk dapat tumbuh dengan normal. Suatu tempat dengan curah hujan berkisar antara 85 hingga 200 mm per bulan, suhu udara berkisar antara 23-27 derajat celcius dan pH tanah berkisar antara 5,6 hingga 7,5 ialah tempat terbaik atau ideal untuk pertumbuhan tanaman jagung.
Jenis tanah sebenarnya tidak terlalu penting, asalkan irigasinya baik dan ketersediaan air mencukupi, namun perlu diketahui apabila air yang cukup pada fase pertumbuhan awal dan fase pembungaan serta pengisian biji ialah kritis bagi produksi jagung pipilan.
Lahan penanaman jagung tidak boleh memiliki genangan, pengolahan tanah awal perlu mempertimbangkan pembuatan parit pengatusan air atau pembuatan bedengan. Pada jenis tanah masam pengapuran perlu dilakukan terlebih dahulu.
Dalam penanaman jagung secara tradisional dilakukan dengan tangan menggunakan tugal untuk melubangi tanah. Sementara itu, dalam pertanian dengan mekanisasi, penanaman bijian jagung dilakukan dengan menggunakan mesin penanam.
Kepadatan populasi tanam yang biasa dipakai ialah sekitar 60.000-120.000 tanaman per Ha, yang biasanya diterjemahkan dalam jarak antar baris 50-100 cm, dan jarak dalam baris 10-40 cm. Pemilihan jarak tergantung ukuran tanaman jagung.
Kebutuhan hara tanaman jagung dikenal relatif tinggi, selain memerlukan pupuk organik sebagai pupuk dasar/awal, tanaman jagung juga memerlukan masukan nitrogen/N “dari urea ataupun ZA” fosfat dan kalium untuk pertumbuhan dan hasil yang optimal. Kebutuhan akan nitrogen pada tanaman jagung yang tinggi, membuat pemberian pupuk N biasanya diberikan 2-3 kali sehari, sementara itu, unsur kalium penting dalam tahap pembungaan.
Pada pertengahan masa pertumbuhan vegetatif, tanaman jagung akan mengeluarkan akar udara “aerial roots” sehingga memerlukan pembumbunan untuk memaksimalkan penyerapan hara. Pengendalian tumbuhan pengganggu seperti gulma dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida atau dilakukan dengan pendangiran. Dan pemberian air biasanya diberikan dengan cara penggenangan parit, yang dalam hal ini air akan dialirkan melalui saluran irigasi atau menggunakan pompa air.
Demikianlah pembahasan mengenai Syarat Dalam Budidaya Tanaman Jagung Secara Lengkap semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga: